Kamis, 31 Mei 2018

My Role Model


A person can be said to be a role model, if the person’s actions, behaviors, characters are capable of inspiring someone. Everyone has their own role model. Different or same, it’s depending on what characters of person you want to take and apply to you. A role model is not always a teacher or a famous person. Not much people make their parents, brother, sister, even friends to be their role model
Just like me, I have my own role model, he is my father. He is the one whom I admire too. In my eyes, Daddy is someone who tough, brave, and discipline. With the background of military, Dad always taught discipline to his daughters, older sister and I. Most of my friends said that Dad looks so scary. Behind that, Daddy is also a warm person who really loves his family. Or we can say that he is a family man and do his job as husband and father as best as he can. 
My Dad’s sister, my aunty Yanti told me when Dad was a child, he always working hard in everything. And also said that Daddy is an independent man since he was young, he won’t burden others. That’s why my Dad to be my role model because he is tough, brave, discipline, and independent. Because I believe, we have to be tough get through this live, brave to make the decision, discipline in time, and independent

Minggu, 22 April 2018

Hunger in Sudan

Hunger become the biggest global issues.  Level of global hunger being increased for the first time in one decade. In 2016, the number of hungry people in the world over 815 million people including 520 million in Asia, 243 million in Africa, and 42 million in Latin America and The Caribbean. The share of the global population who are hungry about 11,7% in Asia, Africa with 20% (in Eastern Africa 33.9%), and 6.6% in Latin America and The Caribbean. 
Hunger has been experienced in many countries with conflict, such as Sudan. The U.N. World Food Program (WFP) estimated that 4.5 million Sudanese face food insecurity due to conflict, In April 2014, the U.N. Food and Agricultural Organization (FAO) found that 3.3 million people faced stressed or crisis levels of food insecurity and that IDPs comprised about 80 percent of this food-insecure population. 
Civil wars between the southern and northern states have claimed the lives of over 1.5 million people, with especially harsh conditions in regions of Darfur. Darfur, which is about the size of France and contains a population of 6 million, has been undergoing systematic genocide since 2003. More than 2 million people have been driven from their homes, and over 200,000 killed
Climate change affected the intensity of rainfall. Poor rainfall and lack of domestic water supplies are other hindrances for crop cultivation. To avoid these conditions, people have fled from Sudan to the Nile river. As the region dominate with desert and caused drought, it is hard to farming.  Darfur, in particular, was one of the most drought-affected regions. Only tangled vines can be grown such two varieties of cucumber and some of the fruits of their newfound.
Sudan is endowed with plenty of cultivable lands estimated at 86 million ha. However, less than 20% are utilized at present under the three major farming sub-sectors: the irrigated, the semi-mechanized rainfed and the agro-pastoral traditional rainfed. The agricultural sector has an important role to play in achieving food security by increasing food production and providing employment opportunities in rural areas.
Poverty strikes the hardest in rural Sudan areas where 46.5% of the total population live in poor conditions, approximately 20 million people. These individuals earn approximately less than US$1 a day. Some communities in Sudan worked as farmers and animal raising. Hard climate conditions and lack of natural resources contribute to poverty in Sudan. 
 Solving hunger means solving poverty that’s why need a role of United Nation and Food and Agricultural Organization to finish this issue. Besides the Sudanese government have to resolve the conflict and deliver education to its society.


Reference :

http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2017/world-hunger-report/en/

Minggu, 04 Maret 2018

Self Description


I'm gonna tell you about myself. Not telling about the history of my birth, education, nor my parents. This is about my­ vision of life. Actually, I’m not sure, because I’m not good at writing moreover using English.
I’m kind of introvert. How can I say that whereas nobody could appraise themselves?. I knew it from some article and of course what I feel about. One of them, it is hard for me to get close with others, especially with new people. That’s why not often people say that I am a shy person.
“Disappointment is just God’s way of saying "I’ve got something better’ Be Patient, Life Live, have faith”. The quotes that mean deeply for me when I got rejected by a national university that I dream of. I was sad and disappointed with myself at that time. In the end, I accepted to be a university student in information system majors, faculty of computer science and technology information in Gunadarma University. I believe that Allah already has a good plan, the best plan for me.
My dad taught me that if you want to do something, you have to reflect it to yourself. It means that if you don’t want to be treated badly by others, then do not treat others badly as well. If you want to be treated well then treat others well too. It sounds like the aphorism “what you planted, that is what you reaped”. Therefore, I try to reflect on myself every single thing before I do.


Rabu, 13 Desember 2017

COBIT

A.    Komponen COBIT meliputi:

Framework atau Kerangka: bertujuan mengatur tata kelola IT dan praktek yang baik oleh TI domain dan proses, dan menghubungkan dengan kebutuhan bisnis
·         Process descriptions atau Proses deskripsi: Sebuah model proses referensi dan bahasa umum untuk semua orang dalam suatu organisasi. Proses peta untuk wilayah tanggung jawab merencanakan, membangun, menjalankan dan memantau.
·         Control objectives atau Tujuan pengendalian: Menyediakan satu set lengkap persyaratan tingkat tinggi untuk dipertimbangkan oleh manajemen untuk kontrol yang efektif dari setiap proses TI.
·         Management guidelines atau Pedoman manajemen: Bantuan menetapkan tanggung jawab, menyepakati tujuan, mengukur kinerja, dan menggambarkan keterkaitan dengan proses lainnya
·         Maturity models atau Model Kematangan: Menilai kematangan dan kemampuan per proses dan membantu untuk mengatasi kesenjangan.

B.     Pengguna COBIT

COBIT dirancang untuk digunakan oleh tiga pengguna berbeda yaitu :
·         Manajemen
Dengan penerapan COBIT, manajemen dapat terbantu dalam proses penyeimbangan resiko dan pengendalian investasi dalam lingkungan IT yang tidak dapat diprediksi.
·         User
Pengguna dapat menggunakan COBIT untuk memperoleh keyakinan atas layanan keamanan dan pengendalian IT yang disediakan oleh pihak internal atau pihak ketiga.
·         Auditor
Dengan penerapan COBIT, auditor dapat memperoleh dukungan dalam opini yang dihasilkan dan untuk memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian internal yang ada.

C.    Kerangka Kerja COBIT

Di dalam kerangka kerja COBIT  terdapat tujuh persyaratan informasi bisnis, atau kriteria: effectiveness, efficiency, confidentiality, integrity, availability, compliance, dan reliability.
1.      Efektivitas (Effectiveness)
Informasi yang relevan terhadap proses bisnis, misal : informasi dikirimkan dengan cara tepat waktu, benar, dapat dipakai dan konsisten.
2.      Efisiensi (Efficiency)
Berhubungan dengan informasi yang optimal terhadap penggunaan sumber daya.
3.      Kerahasiaan (Confidentiality)
Berhubungan dengan perlindungan terhadap informasi yang sensitip dari penyalahgunaan.
4.      Integritas (Integrity)
Berhubungan dengan kelengkapan dan ketelitian informasi seperti halnya kebenaran terhadap satuan nilai-nilai bisnis.
5.      Ketersediaan (Availability)
Berhubungan dengan informasi yang tersedia ketika diperlukan oleh proses bisnis, dan ada berhubungan dengan perlindungan sumber daya.
6.      Pemenuhan (Compliance)
Berhubungan dengan pengaturan yang sesuai bagi proses bisnis adalah pokok.
7.      Keandalan (Reliability)
Informasi Berhubungan dengan sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen yang sesuai dengan pengoperasiannya, misalnya : pelaporan keuangan kepada para pemakai informasi keuangan.
Kerangka kerja COBIT, terdiri dari tujuan pengendalian tingkat tinggi dan struktur klasifikasi keseluruhan. Terdapat tiga tingkat (level) usaha pengaturan TI yang menyangkut manajemen sumberdaya TI. Mulai dari bawah, yaitu kegiatan dan tugas (activities and task) yang diperlukan untuk mencapai hasil yang dapat diukur. Dalam aktivitas terdapat konsep siklus hidup yang didalamnya terdapat kebutuhan pengendalian khusus. Kemudian satu lapis di atasnya terdapat proses yang merupakan gabungan dari kegiatan dan tugas (activities and task) dengan keuntungan atau perubahan (pengendalian) alami. Pada tingkat yang lebih tinggi, proses biasanya dikelompokkan bersama kedalam domain.
Selanjutnya, konsep kerangka kerja dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu :
[1]   kriteria informasi (information criteria)
[2]   sumberdaya TI (IT resource)
[3]   proses TI (IT processes).
Ketiga sudut pandang tersebut digambar dalam kubus COBIT.

Gambar 1. Kubus COBIT

COBIT kemudian menspesifikasikan sumber daya IT yang harus disediakan untuk memberikan kebutuhan bisnis oleh proses bisnis, yaitu: people, application systems,
technology, facilities, dan data. COBIT mengelompokan aktivitas individual di dalam lingkungan IT kedalam 34 proses dan kemudian mengelompokan proses tersebut menjadi 4 domain. Keempat domain tersebut adalah: Planning and Organization, Acquisition and Implementation, Delivery and Support, dan Monitoring.
Berikut ini dijelaskan 4 domain dari COBIT adalah sebagai berikut :

1.      Planning & Organisasion (PO)
Mencakup masalah strategi, taktik, dan identifikasi cara terbaik TI untuk memberikan kontribusi maksimal terhadap pencapaian tujuan bisnis organisasi. Realisasi strategi perlu direncanakan, dikomunikasikan dan dikelola dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. Implementasi strategi harus disertai infrastruktur yang memadai dan dapat mendukung kegiatan bisnis organisasi.
2.      Acquisition & Implementation (AI)
Realisasi strategi yang telah ditetapkan harus disertai solusi-solusi TI yang sesuai, kemudian solusi TI tersebut diadakan diimplementasikan dan diintegrasikan ke dalam proses bisnis organisasi. Domain ini juga meliputi perubahan dan perawatan yang dibutuhkan sistem yang sedang berjalan, untuk memastikan daur hidup sistem tersebut tetap terjaga.
3.      Delivery & Support (DS)
Mencakup proses pemenuhan layanan TI, keamanan sistem, kontinuitas layanan, pelatihan dan pendidikan untuk pengguna, dan pemrosesan data yang sedang berjalan.
4.      Monitoring (M)
Untuk menjaga kualitas dan ketaatan terhadap kendali yang diterapkan, seluruh proses IT harus diawasi dan dinilai kelayakannya secara regular. Domain ini berfokus pada masalah kendali-kendali yang diterapkan dalam organisasi, pemeriksaan intern dan ekstern (internal & external audit) dan jaminan independent dari proses pemeriksaan yang dilakukan.

D.    Orientasi Bisnis Cobit

·         Dimulai dengan business objectives pada Framework,
·         Pilih proses2 TI dan pengendalian2 sesuai dengan perusahaan dari Control
Objectives,
·         Operasikan dari business plan,

·         Assess prosedure2 dan hasil2 dengan Audit Guidelines, assess status dari organisasi, Identifikasi critical activities yang memimpin keberhasilan dan ukur kinerja dalam pencapaian enterprise goals dengan Management Guidelines

Kamis, 02 November 2017

Strategi Pengujian Perangkat Lunak

Keberhasilan dalam pengujian perangkat lunak merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam mebangun sebuah sistem. Untuk itu diperlukan startegi dalam pengujian pernagkat lunak, diantaranya :
a.       Pengujian Unit Program
Pengujian difokuskan pada unit terkecil dari suatu modul program. Dilaksanakan dengan menggunakan driver dan stub. Driver adalah suatu program utama yang berfungsi mengirim atau menerima data kasus uji dan mencetak hasil dari modul yang diuji. Stub adalah modul yang menggantikan modul sub-ordinat dari modul yang diuji.
b.      Pengujian Integrasi
Pengujian terhadap unit-unit program yang saling berhubungan (terintegrasi) dengan fokus pada masalah interfacing. Dapat dilaksanakan secara top-down integration atau bottom-up integration.
c.       Pengujian Validasi
Pengujian ini dimulai jika pada tahap integrasi tidak ditemukan kesalahan. Suatu validasi dikatakan sukses jika perangkat lunak berfungsi pada cara yang diharapkan oleh pemakai.
d.      Pengujian Sistem
Pengujian yang dilakukan sepenuhnya pada sistem berbasis komputer. Jenis pengujian yang dilakukan pada saat melakukan pengujian sistem, yaitu :
·         Recovery testing
Sistem testing yang memaksa perangkat lunak mengalami kegagalan dalam bermacam-macam cara dan apakah perbaikan dilakukan dengan tepat.
·         Security testing
Pengujian yang melakukan verifikasi dari mekanisme perlindungan yangg akan dibuat oleh sistem dan melindungi dari hal-hal yang gmungkin terjadi.
·         Stress testing
Dirancang untuk menghadapi situasi yg tidak normalpada saat program diuji. Testing ini dilakukan oleh system untuk kondisi seperti volume data yg tidak normal (melebihiatau kurang dari batasan) atau fekuensi.
·         Performance testing

Pengujian dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem. 

Faktor Pengujian Perangkat Lunak

Faktor pengujian adalah factor yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengujian. Terdapat 15 faktor dalam pengujian, diantaranya :
a.       Reliability
Berkaitan aplikasi atau sistem yang dibuat sesuai dengan periode waktu yang diminta. Selain itu perbaikan proses kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.
b.      Authorization
Berkaitan dengan hak akses proses transaksi secara umum dan khusus.
c.       File Integrity
Data yang dimassukkan tidak dapat berubah dan memaastikan file yang digunakan benar dan disimpan secara sekuensial dan benar.
d.      Audit Trail
Mengevaluasi proses yang terjadi berdasarkan kejadian yang mendukung keakuratan, kelengkapan, batas waktu, dan otorisasi data.
e.       Continuity of Processing
Kemampuan meneruskan proses dengan prosedur back up untuk melindungi operasi yang mungkin hilang.
f.       Service Levels
Berfokus pada hasil yang dinginkan sesuai dengan waktu yang diinginkan user, dengan melakukan penyesuai anatara keinginan user dan sumber daya yang tersedia.
g.      Access Control
Sumber daya sistem harus terlindungi dai kemungkinan modifikasi, perusakan, dan penyalahgunaan. Prosedur ini dilakukan untuk menjamin ntegritas data.
h.      Metodology
Aplikasi yang dirancang sesuai dengan strategi organisasi, kebijaksanaan, prosedur, dan standar.
i.        Correctness
Menjamin data yang diinputkan, proses, dan output akurat dan lengkap. Hal tersebut dilakukan melalui control transaksi dan elemen data.
j.        Ease of Use
Faktor ini menyangkut denan usability sistem terhadap interaksi anatara manusia dengan sistem.
k.      Maintainable
Memperbaiki suatu error dalam pengoperasian sistem.
l.        Portable
Berkaitan mengirimkan sistem program dari lingkungan datu ke lingkungan yang lain menggunakan suatu konfigurasi. Termasuk konversi data, perubahan program, sistem operasi da perubahan dokumentasi.
m.    Coupling
Menubungkan komponen sistem aplikasi dan dengan sistem aplikasi lain dalam lingkungan pemrosesan.
n.      Performance
Perhitungan sumber daya dank ode yang dimminta untuk melakukan fungsinya termasuk kerja manual dan otomatis.
o.      Ease of Operations

Mengintegrasikan sistem ke dalam lingkungan operasi dan lingkungan sistem aplikasi berupa manual atau otomatis.

Teknik Pengujian Perangkat Lunak

Teknik pengujian perangkat lunak merupakan teknik atau metode atau cara yang digunakan pada tahap ujicoba suatu sistem atau perangkat lunak sebelum pada akhirnya diimplementasikan. Terdapat 3 teknik yang digunakan dalam pengujian perangkat lunak, diantaranya :
a.       White Box Testing
Pengujian white box dapat disebut juga dengan pengujian glass box. Pengujian  white  box  adalah  menguji  alur logika dalam program yang berhubungan dengan source code.  Pengujian white box meliputi pengujian terhadap input, proses, dan output.  Pengujian dilakukan dengan melihat ke dalam modul lalu memperhatikan dan menganalisi kode program apakah terdapat kesalahan atau tidak. Dalam pengujian white box, struktur internal sistem yang diuji diketahui oleh penguji.
b.      Black Box Testing
Pengujian black box berkaitan dengan pengujian yang dilakukan pada interface perangkat lunak berupat input dan output saja. Dan berfokus pada persyaratana fungsional perangkat lunak. Dalam pengujian blackbox, struktur internal sistem yang diuji tidak diketahui oleh penguji.
c.       Grey Box Testing
Merupakan gabungan  metode pengujian perangkat lunak white box dan black box. Strktur internal dari sistem sebagian diketahui oleh penguji.

My Role Model

A person can be said to be a role model, if the person’s actions, behaviors, characters are capable of inspiring someone. Everyone has ...