Teknologi sangat berperan penting
dalam era globalisasi seperti
sekarang ini. Hampir di seluruh bidang kehidupan membutuhkan teknologi sebagai
sarana utama maupun sarana pendukung. Salah satunya teknologi biometric yaitu metode untuk
mengindentifikasi atau mengenali seseorang berdasarkan karakteristik fisik atau
perilakunya. Cara mengidentifikasinya mulai dari sidik jari, pola wajah, pola
suara, maupun lapisan iris dari mata. Teknologi ini biasa digunakan di banyak
perusahaan sebagai alat untuk absensi oleh para karyawannya. Teknik yang
digunakan untuk membaca sidik jari yakni :
a.
Optis
Dengan teknik ini, pola sidik jari
direkam atau discan dengan menggunakan cahaya. Alat perekam (fingerprint
scanner) yang digunakan adalah berupa kamera digital. Tempat untuk meletakkan
ujung jari disebut permukaan sentuh (scan
area). Di bawah scan area, terdapat lampu atau pemancar cahaya yang
menerangi permukaan ujung jari. Hasil pantulan cahaya dari ujung jari ditangkap
oleh alat penerima yang selanjutnya menyimpan gambar sidik jari tersebut ke
dalam memori.
b.
Ultra
Sonik
Dalam teknik ini, digunakan suara
berfrekuensi sangat tinggi untuk menembus lapisan epidermal kulit. Suara
frekuensi tinggi tersebut dibuat dengan menggunakan transducer piezoelectric. Setelah itu, pantulan energi tersebut
ditangkap menggunakan alat yang sejenis. Pola pantulan ini dipergunakan untuk
menyusun citra sidik jari yang dibaca.
c.
Thermal
Teknik ini menggunakan perbedaan
suhu antara ridge (gundukan) dengan valley (lembah) sidik jari untuk
mengetahui pola sidik jari. Cara yang dilakukan adalah dengan menggosokkan
ujung jari (swap) ke scan area. Bila
ujung jari hanya diletakkan saja, dalam waktu singkat, suhunya akan sama karena
adanya proses keseimbangan.
Cara kerja absen sidik jari
menggunakan proses scanning sidik jari dilakukan dengan alat elektronik (dalam
hal ini mesin absensi sidik jari). Hasil scanning lalu disimpan dalam format
digital pada saat registrasi atau enrollment
atau pendaftaran sidik jari. Setelah itu, rekaman sidik jari tersebut diproses
dan dibuatkan daftar pola fitur sidik jari yang unik. Pola fitur sidik jari
yang unik tersebut kemudian disimpan dalam memori atau database. Pola sidik
jari yang unik ini disebut dengan istilah minutiae.
Pada saat identifikasi, pola minutiae
tersebut kemudian dicocokkan dengan hasil scan sidik jari.
Referensi
: