Sabtu, 04 April 2015

Mengenal Lebih Jauh Bangsa Korea Selatan


TUGAS I
ILMU BUDAYA DASAR
“MENGENAL LEBIH JAUH BANGSA KOREA SELATAN“
                                                          
Dosen : Auliya Ar Rahma

Oleh :
Puspita Dwi Septiyani
18114561
1KA08

SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
April 2015



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kepribadian diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat atau karakter seseorang dengan lingkungannya. Sedangkan Bangsa Timur yakni seseorang / kelompok yang mendiami suatu wilayah yang berada di bujur timur belahan Bumi, sehingga, kepribadian Bangsa Timur dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya.
Bangsa Timur umumnya dikenal baik dengan mengedepankan norma-norma, moral, dan etika, dan nilai adat istiadat serta nilai kebudayaannya yang sangat dijunjung tinggi. Kepribadian Bangsa Timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam berpakaian serta santun dalam berperilaku. Tak heran bahwa Bangsa Timur sangat terkenal dengan keramah. Oleh karena itu, kepribadian suatu bangsa tidak dipisahkan dengan faktor keudayaan dan gaya hidup yang dimiliki oleh suatu negara, karena faktor tersebut yakni hasil interaksi sosial antar pelaku dan objek dalam hal ini bangsa dan lingkungannya.
Negara yang termasuk Bangsa Timur yakni Asia dan sebagian Eropa. Walaupun termasuk Bangsa Timur, tidak serta merta negara-negara tersebut memiliki kepribadian yang sama pula.
Oleh karena itu, beradasarkan uraian di atas pada kesempatan ini, saya ingin membuat makalah mengenai Mengenal Lebih Jauh Bangsa Korea Selatan”




B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis memunculkan rumusan masalah di antaranya, sebagai berikut :
1.      Bagaimana kebudayaan atau adat istiadat Bangsa Korea Selatan?
2.      Bagaimana gaya hidup Bangsa Korea Selatan?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    KOREA SELATAN






Republik Korea (bahasa Korea: Daehan Minguk (Hangul: 대한민국; Hanja: 大韓民國); bahasa Inggris: Republic of Korea/ROK) atau biasa dikenal sebagai Korea Selatan atau Korsel adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Negara ini dikenal dengan nama Hanguk (한국; 韓國) oleh penduduk Korea Selatan dan disebut Namchosŏn (남조선; 南朝鮮; "Chosŏn Selatan") oleh penduduk Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul (서울).

1.      Kebudayaan

Budaya tradisional Korea diwarisi oleh rakyat Korea Utara dan Korea Selatan, walaupun keadaan politik yang berbeda telah menghasilkan banyak perbedaan dalam kebudayaan modern Korea.


a.       Kehidupan
 Rumah Masyarakat tradisional Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi. Orang Korea meyakini bahwa beberapa bentuk topografi atau suatu tempat memiliki energi baik dan buruk (dalam konsep eum dan yang) yang harus diseimbangkan. Geomansi memengaruhi bentuk bangunan, arah, serta bahan-bahan yang digunakan untuk membangunnya.

Rumah menurut kepercayaan mereka harus dibangun berlawanan dengan gunung dan menghadap selatan untuk menerima sebanyak mungkin cahaya matahari. Cara ini masih sering dijumpai dalam kehidupan modern saat ini. Rumah-rumah ini memiliki penghangat bawah tanah yang disebut ondol yang berfungsi saat musim dingin.

b.      Taman
Taman korea adalah bentuk atau rancangan taman tradisional khas Korea. Walau taman Korea amat dipengaruhi konsep taman Tiongkok, rancang bangunnya memiliki keunikan tersendiri.
Karakterisitik taman Korea adalah kesederhanaan, alami dan tidak dipaksakan untuk mengikuti suatu aturan khusus. Dibanding taman Tiongkok dan taman Jepang yang memiliki banyak elemen pelengkap karena konsep mengimitasikan pemandangan asli, taman Korea mungkin lebih tampak kurang akan unsur pelengkap.
Taman Korea sangat mencolok dan sederhana karena selalu terdapat kolam teratai dengan bangunan paviliun di dekatnya. Kolam dihubungkan dengan aliran alami yang bagi orang Korea sangat indah untuk dipandang
c.       Pakaian
Pakaian tradisional Korea disebut Hanbok (Korea Utara menyebut Choson-ot). Hanbok terbagi atas baju bagian atas (Jeogori), celana panjang untuk laki-laki (baji) dan rok wanita (Chima).


Orang Korea berpakaian sesuai dengan status sosial mereka sehingga pakaian merupakan hal penting. Orang-orang dengan status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati pakaian yang mewah dan perhiasan-perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat bawah yang hidup miskin.

Dahulu, Hanbok diklasifikasikan untuk penggunaan sehari-hari, upacara dan peristiwa-peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan atau upacara kematian. Saat ini hanbok tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari-hari, namun pada saat-saat tertentu masih digunakan.

d.      Makanan

Bentuk kuliner Korea dipengaruhi oleh kebudayaan pertanian mereka. Makanan pokoknya adalah beras. Hasil utama pertanian rakyat Korea adalah beras, gandum dan kacang-kacangan. Hasil laut pun melimpah seperti ikan, cumi-cumi dan udang, sebab Korea dikelilingi 3 lautan.
Kuliner Korea sebagian besar dibentuk dari hasil fermentasi yang sudah berkembang sejak lama. Contohnya adalah kimchi dan doenjang. Makanan fermentasi sangat berguna dalam menyediakan protein dan vitamin ketika musim dingin.

Beberapa menu makanan dikembangkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa khusus seperti festival atau upacara seperti ulang tahun anak yang ke-100 hari, ulang tahun pertama, perkawinan, ulangtahun ke-60, upacara pemakaman dan sebagainya. Pada peristiwa-peristiwa ini selalu dijumpai kue-kue beras yang berwarna-warni.

e.       Festival

Kalender Korea dibagi dalam 24 titik putaran (jeolgi) yang masing-masing terdiri dari 15 hari dan digunakan untuk menentukan masa tanam atau panen pada masyarakat agraris pada zaman dahulu, namun pada saat ini tidak digunakan lagi. Kalender Gregorian diperkenalkan di Korea tahun 1895, tapi hari-hari tertentu seperti festival, upacara, kelahiran dan ulang tahun masih didasarkan pada sistem kalender lunisolar.
Festival terbesar di Korea antara lain:
o   Seollal, imleknya Korea yang jatuh tepat bersamaan dengan tahun baru Imlek.




o   Daeboreum, festival bulan purnama pertama


o   Dano, festival musim semi


o   Chuseok, festival panen raya atau festival kue bulan

2.      Gaya Hidup
a.       Penanganan Serius Pada Internet Addict





Salah satu gaya hidup masyarakat Korea Selatan yang unik untuk disimak adalah bagaimana seriusnya mereka menangani internet addict. Hasil survey menyatakan jika 98% dari total rumah tangga di Korea Selatan memiliki akses internet berkecepatan tinggi. Sedangkan hampir 2/3 dari total masyarakat Korea Selatan memiliki smartphone. Internet memang tak selamanya membawa dampak positif bagi penggunanya. Terkadang, internet justru membawa dampak negatif seperti meningkatnya tingkat kecanduan game online pada anak-anak dan remaja Korea Selatan. Mengetahui fakta tersebut, maka pemerintah tak tinggal diam begitu saja. Mereka lantas bergerak cepat untuk menyelamatkan generasi penerus negaranya. Mereka memberikan konseling dan pengobatan psikologis secara khusus guna menangani kecanduan internet tersebut. Dan terbukti, tingkat kecanduan para remaja terhadap internet pun semakin lama semakin menurun.

b.      Prioritas Hiburan yang Sangat Tinggi

Salah satu hasil ekspor Korea Selatan yang cukup tingi adalah seni dan budaya. Bahkan, produk dari dunia entertainment Korea tersebut telah diperjualbelikan di seluruh belahan dunia. Beberapa produk entertainment tersebut diantaranya adalah film, teater hingga musik.
Berkat penanganan yang serius di bidang entertainment, maka pemerintah Korea pun memperoleh laba hingga milyaran dollar. Dari keseluruhan produk entertainment Korea yang diekspor, yang menduduki peringkat tertinggi adalah K-Pop. Bahkan karena terlalu banyak yang menggemari, maka K-Pop pun kerap menjadi trending topic yang kemudian sering disebut dengan nama “Korean Wave”. Berbagai media sosial seperti Youtube juga memiliki pernana yang sangat besar dalam menyebarluaskan budaya=budaya yang dimiliki oleh Korea.

c.       Gemar Melakukan Kegiatan Outdoor

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Korea sangat gemar melakukan berbagai kegiatan-kegiatan outdoor. Salah satu diantaranya adalah camping. Hal tersebut didasari karena masyarakat Korea ingin mencari tempat yang tenang guna melepaskan kepenatan lantaran pembangunan kota terus meningkat pesat dan membuat lahan hijau semakin berkurang. Kebiasaan ini membuat sebagian masyarakat Korea memiliki ide untuk membuat lokasi-lokasi perkemahan yang tak jauh dari pusat kota. Bahkan beberapa lokasi perkemahan ada juga yang telah dilengkapi dengan berbagai teknologi seperti kios listrik.

d.      Sangat Peduli Dengan Kesehatan
Korea Selatan menempati urutan pertama dari daftar 15 negara peserta survey “kepuasan kesehatan” yang dilakukan pada tahun 2013 silam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Korea sangat puas dengan layanan kesehatan yang ada di dalam negaranya. Sebab, masyarakat Korea dikenal sebagai masyarakat yang memiliki rencana kesehatan. Bukan hanya kerap merencanakan kesehatan yang sesuai dengan kondisi tubuh mereka, masyarakat Korea pun juga berhasil menjalankan rencana tersebut dengan baik. Kebiasaan tersebut telah mereka lakukan sejak tahun 1989 silam.

e.       Kedisiplinan Yang Tinggi
Sama seperti Jepang, Korea Selatan pun terkenal akan sikap disiplin yang dianut oleh masyarakatnya. Sikap disiplin mulai diajarkan sejak dini oleh para orang tua kepada anaknya. Kedisiplinan yang sangat terlihat warga Korea Selatan yakni dari bagaimana mereka menghargai waktu, dan disiplin dalam berlalu lintas. Maka tidak jarang ditemukan kemacetan lalu lintas ditemukan karena warganya yang taat dalam berlalu lintas. Sehingga tidak heran jika negaranya maju seperti sekarang karena sikap disiplin yang ditanamkan oleh warganya sedari kecil.   

f.       Sadar Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan karena dengan mendapat pendidikan yang cukup, Kita dapatmerubah kehidupan menjadi lebih baik. Begitupun pemikiran warga Korea Selatan, mereka sangat memperhatikan pendidikan. Infrastruktur pun didirikan oleh pemerintah untuk mendukung pembelajaran, mulai dari perpustakan, museum, taman kota yang berbasis penngetahuan, hingga tempat hiburan sebagai sarana pendidikan. Bahkan saat musim dimana pendaftaran sekolah dan universitas, perpustakaan penuh dengan calon siswa dan calon mahasiswa yang belajar untuk mempersiapkannya. Dan mereka rela untuk berlama-lama di perpustakan

g.      Transportasi


Kemacetan merupakan masalah yang pelik bagi banyak negara termasuk Indonesia. Tetapi tidak dengan Korea Selatan, warga Korea Selatan sangalaht menaati peraturan yang berlaku di negaranya. Lalu lintas di Korea Selatan terlihat teratur karena perilaku warganya yang menaati peraturan lalu lintas. Masyarakat Korea Selatan sangat memanfaatkan transportasi masal seperti bus, subway, maupun kereta. Selain itu tak jarang ditemui pejalan kaki berjalan di jalan khusus bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda. Sehingga tak heran jika tingkat kemacetan sangat kecil di negeri ginseng tersebut.



BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kepribadian masyarakat Korea Selatan masih sangat dipengaruhi oleh budaya-budaya negaranya yang mereka lindungi seperti, masih menjalankan tradisi-tradisi seperti festival-festival. Selain itu, masyarakat Korea Selatan berpegang teguh pada pendiriannya, hal ini dapat diketahui dengan keseriusan pemerintah Korea Selatan dalam menyelesaikan masalah negaranya seperti pecandu internet dan keseriusannya dalam membangun dan meperkenalkan kebudayaan untuk membuat negaranya lebih maju dan berkembang lewat industri musik dan perfilmannya. Serta masih memperhatikan kesehatan dengan cara olahraga outdoor seperti naik gunung maupun berkemah. Dan yang terpenting, Masyarakat Korea Selatan sangat pekerja keras, disiplin, dan menaati peraturan yang berlaku di negaranya.

B.   Saran
Adapun saran yang dapat diberikan mengenai kepribadian bangsa Korea Selatan yakni :
1.      Suatu bangsa harus dapat melindungi kebudayaan yang dimiliki oleh negaranya karena kebudayaan merupakan identitas suatu bangsa.






DAFTAR PUSTAKA




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Role Model

A person can be said to be a role model, if the person’s actions, behaviors, characters are capable of inspiring someone. Everyone has ...