TUGAS
I
ILMU
BUDAYA DASAR
“MENGENAL
LEBIH JAUH BANGSA KOREA SELATAN“
Dosen
: Auliya Ar Rahma
Oleh
:
Puspita
Dwi Septiyani
18114561
1KA08
SISTEM
INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
April 2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kepribadian diartikan sebagai suatu pola sikap yang
mencerminkan sifat atau karakter seseorang dengan lingkungannya. Sedangkan
Bangsa Timur yakni seseorang / kelompok yang mendiami suatu wilayah yang berada
di bujur timur belahan Bumi, sehingga, kepribadian Bangsa Timur dapat diartikan
sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian
dirinya terhadap lingkungannya.
Bangsa Timur umumnya dikenal baik dengan mengedepankan norma-norma, moral,
dan etika, dan nilai adat istiadat serta nilai kebudayaannya yang sangat
dijunjung tinggi. Kepribadian Bangsa Timur juga identik
dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam berpakaian serta santun
dalam berperilaku. Tak heran bahwa Bangsa Timur sangat terkenal dengan keramah.
Oleh karena itu, kepribadian
suatu bangsa tidak dipisahkan dengan faktor keudayaan dan gaya hidup yang
dimiliki oleh suatu negara, karena faktor tersebut yakni hasil interaksi sosial
antar pelaku dan objek dalam hal ini bangsa dan lingkungannya.
Negara yang termasuk Bangsa Timur yakni Asia dan sebagian Eropa.
Walaupun termasuk Bangsa Timur, tidak serta merta negara-negara tersebut
memiliki kepribadian yang sama pula.
Oleh karena itu, beradasarkan uraian di atas pada
kesempatan ini, saya ingin membuat makalah mengenai “Mengenal
Lebih Jauh Bangsa Korea Selatan”
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
memunculkan rumusan
masalah di antaranya, sebagai berikut
:
1. Bagaimana kebudayaan
atau adat istiadat Bangsa Korea Selatan?
2. Bagaimana gaya
hidup Bangsa Korea Selatan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KOREA SELATAN
Republik
Korea (bahasa Korea: Daehan Minguk
(Hangul: 대한민국; Hanja: 大韓民國); bahasa Inggris: Republic
of Korea/ROK) atau biasa dikenal sebagai Korea Selatan atau Korsel adalah
sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Negara
ini dikenal dengan nama Hanguk (한국; 韓國) oleh penduduk Korea Selatan dan
disebut Namchosŏn (남조선; 南朝鮮;
"Chosŏn Selatan")
oleh penduduk Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul (서울).
1. Kebudayaan
Budaya tradisional Korea diwarisi oleh rakyat Korea Utara dan
Korea Selatan, walaupun keadaan politik yang berbeda telah menghasilkan banyak
perbedaan dalam kebudayaan modern Korea.
a. Kehidupan
Rumah Masyarakat tradisional Korea memilih
tempat tinggal berdasarkan geomansi. Orang Korea meyakini bahwa beberapa bentuk
topografi atau suatu tempat memiliki energi baik dan buruk (dalam konsep eum
dan yang) yang harus diseimbangkan. Geomansi memengaruhi bentuk bangunan, arah,
serta bahan-bahan yang digunakan untuk membangunnya.
Rumah
menurut kepercayaan mereka harus dibangun berlawanan dengan gunung dan
menghadap selatan untuk menerima sebanyak mungkin cahaya matahari. Cara ini
masih sering dijumpai dalam kehidupan modern saat ini. Rumah-rumah ini memiliki
penghangat bawah tanah yang disebut ondol yang berfungsi saat musim dingin.
b. Taman
Taman korea adalah bentuk atau
rancangan taman tradisional khas Korea. Walau taman Korea amat dipengaruhi
konsep taman Tiongkok, rancang bangunnya memiliki keunikan tersendiri.
Karakterisitik taman Korea adalah
kesederhanaan, alami dan tidak dipaksakan untuk mengikuti suatu aturan khusus.
Dibanding taman Tiongkok dan taman Jepang yang memiliki banyak elemen pelengkap
karena konsep mengimitasikan pemandangan asli, taman Korea mungkin lebih tampak
kurang akan unsur pelengkap.
Taman Korea sangat mencolok dan sederhana karena selalu
terdapat kolam teratai dengan bangunan paviliun di dekatnya. Kolam dihubungkan
dengan aliran alami yang bagi orang Korea sangat indah untuk dipandang
c. Pakaian
Pakaian tradisional Korea disebut
Hanbok (Korea Utara menyebut Choson-ot). Hanbok terbagi atas baju bagian atas
(Jeogori), celana panjang untuk laki-laki (baji) dan rok wanita (Chima).
Orang Korea berpakaian sesuai dengan
status sosial mereka sehingga pakaian merupakan hal penting. Orang-orang dengan
status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati pakaian yang mewah dan
perhiasan-perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat bawah yang
hidup miskin.
Dahulu,
Hanbok diklasifikasikan untuk penggunaan sehari-hari, upacara dan
peristiwa-peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa
formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan atau upacara
kematian. Saat ini hanbok tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari-hari, namun
pada saat-saat tertentu masih digunakan.
d. Makanan
Bentuk kuliner Korea dipengaruhi oleh
kebudayaan pertanian mereka. Makanan pokoknya adalah beras. Hasil utama
pertanian rakyat Korea adalah beras, gandum dan kacang-kacangan. Hasil laut pun
melimpah seperti ikan, cumi-cumi dan udang, sebab Korea dikelilingi 3 lautan.
Kuliner Korea sebagian besar dibentuk dari hasil fermentasi
yang sudah berkembang sejak lama. Contohnya adalah kimchi dan doenjang. Makanan
fermentasi sangat berguna dalam menyediakan protein dan vitamin ketika musim
dingin.
Beberapa menu makanan dikembangkan
untuk merayakan peristiwa-peristiwa khusus seperti festival atau upacara
seperti ulang tahun anak yang ke-100 hari, ulang tahun pertama, perkawinan,
ulangtahun ke-60, upacara pemakaman dan sebagainya. Pada peristiwa-peristiwa
ini selalu dijumpai kue-kue beras yang berwarna-warni.
e. Festival
Kalender Korea dibagi dalam 24 titik
putaran (jeolgi) yang masing-masing terdiri dari 15 hari dan digunakan untuk
menentukan masa tanam atau panen pada masyarakat agraris pada zaman dahulu,
namun pada saat ini tidak digunakan lagi. Kalender Gregorian diperkenalkan di
Korea tahun 1895, tapi hari-hari tertentu seperti festival, upacara, kelahiran
dan ulang tahun masih didasarkan pada sistem kalender lunisolar.
Festival terbesar di Korea antara lain:
o
Seollal, imleknya Korea yang jatuh
tepat bersamaan dengan tahun baru Imlek.
o
Daeboreum,
festival bulan purnama pertama
o
Dano,
festival musim semi
o
Chuseok,
festival panen raya atau festival kue bulan
2. Gaya Hidup
a.
Penanganan
Serius Pada Internet Addict
Salah satu gaya hidup
masyarakat Korea Selatan yang unik untuk disimak adalah bagaimana seriusnya
mereka menangani internet addict. Hasil survey menyatakan jika 98% dari total
rumah tangga di Korea Selatan memiliki akses internet berkecepatan tinggi.
Sedangkan hampir 2/3 dari total masyarakat Korea Selatan memiliki smartphone.
Internet memang tak selamanya membawa dampak positif bagi penggunanya.
Terkadang, internet justru membawa dampak negatif seperti meningkatnya tingkat
kecanduan game online pada anak-anak dan remaja Korea Selatan. Mengetahui fakta
tersebut, maka pemerintah tak tinggal diam begitu saja. Mereka lantas bergerak
cepat untuk menyelamatkan generasi penerus negaranya. Mereka memberikan
konseling dan pengobatan psikologis secara khusus guna menangani kecanduan
internet tersebut. Dan terbukti, tingkat kecanduan para remaja terhadap
internet pun semakin lama semakin menurun.
b. Prioritas
Hiburan yang Sangat Tinggi
Salah
satu hasil ekspor Korea Selatan yang cukup tingi adalah seni dan budaya.
Bahkan, produk dari dunia entertainment Korea tersebut telah diperjualbelikan
di seluruh belahan dunia. Beberapa produk entertainment tersebut diantaranya
adalah film, teater hingga musik.
Berkat penanganan yang
serius di bidang entertainment, maka pemerintah Korea pun memperoleh laba
hingga milyaran dollar. Dari keseluruhan produk entertainment Korea yang
diekspor, yang menduduki peringkat tertinggi adalah K-Pop. Bahkan karena
terlalu banyak yang menggemari, maka K-Pop pun kerap menjadi trending topic
yang kemudian sering disebut dengan nama “Korean Wave”. Berbagai media sosial
seperti Youtube juga memiliki pernana yang sangat besar dalam menyebarluaskan
budaya=budaya yang dimiliki oleh Korea.
c.
Gemar Melakukan Kegiatan Outdoor
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
masyarakat Korea sangat gemar melakukan berbagai kegiatan-kegiatan outdoor.
Salah satu diantaranya adalah camping. Hal tersebut didasari karena masyarakat
Korea ingin mencari tempat yang tenang guna melepaskan kepenatan lantaran
pembangunan kota terus meningkat pesat dan membuat lahan hijau semakin
berkurang. Kebiasaan ini membuat sebagian masyarakat Korea memiliki ide untuk
membuat lokasi-lokasi perkemahan yang tak jauh dari pusat kota. Bahkan beberapa
lokasi perkemahan ada juga yang telah dilengkapi dengan berbagai teknologi
seperti kios listrik.
d.
Sangat Peduli Dengan Kesehatan
Korea Selatan menempati
urutan pertama dari daftar 15 negara peserta survey “kepuasan kesehatan” yang
dilakukan pada tahun 2013 silam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat
Korea sangat puas dengan layanan kesehatan yang ada di dalam negaranya. Sebab,
masyarakat Korea dikenal sebagai masyarakat yang memiliki rencana kesehatan.
Bukan hanya kerap merencanakan kesehatan yang sesuai dengan kondisi tubuh
mereka, masyarakat Korea pun juga berhasil menjalankan rencana tersebut dengan
baik. Kebiasaan tersebut telah mereka lakukan sejak tahun 1989 silam.
e.
Kedisiplinan Yang Tinggi
Sama seperti Jepang, Korea Selatan pun terkenal akan
sikap disiplin yang dianut oleh masyarakatnya. Sikap disiplin mulai diajarkan
sejak dini oleh para orang tua kepada anaknya. Kedisiplinan yang sangat
terlihat warga Korea Selatan yakni dari bagaimana mereka menghargai waktu, dan disiplin
dalam berlalu lintas. Maka tidak jarang ditemukan kemacetan lalu lintas
ditemukan karena warganya yang taat dalam berlalu lintas. Sehingga tidak heran
jika negaranya maju seperti sekarang karena sikap disiplin yang ditanamkan oleh
warganya sedari kecil.
f. Sadar
Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi
kehidupan karena dengan mendapat pendidikan yang cukup, Kita dapatmerubah
kehidupan menjadi lebih baik. Begitupun pemikiran warga Korea Selatan, mereka
sangat memperhatikan pendidikan. Infrastruktur pun didirikan oleh pemerintah
untuk mendukung pembelajaran, mulai dari perpustakan, museum, taman kota yang
berbasis penngetahuan, hingga tempat hiburan sebagai sarana pendidikan. Bahkan
saat musim dimana pendaftaran sekolah dan universitas, perpustakaan penuh
dengan calon siswa dan calon mahasiswa yang belajar untuk mempersiapkannya. Dan
mereka rela untuk berlama-lama di perpustakan
g. Transportasi
Kemacetan
merupakan masalah yang pelik bagi banyak negara termasuk Indonesia. Tetapi
tidak dengan Korea Selatan, warga Korea Selatan sangalaht menaati peraturan
yang berlaku di negaranya. Lalu lintas di Korea Selatan terlihat teratur karena
perilaku warganya yang menaati peraturan lalu lintas. Masyarakat Korea Selatan
sangat memanfaatkan transportasi masal seperti bus, subway, maupun kereta. Selain itu tak jarang ditemui pejalan kaki berjalan di
jalan khusus bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda. Sehingga
tak heran jika tingkat kemacetan sangat kecil di negeri ginseng tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa kepribadian masyarakat Korea Selatan masih sangat dipengaruhi
oleh budaya-budaya negaranya yang mereka lindungi seperti, masih menjalankan
tradisi-tradisi seperti festival-festival. Selain itu, masyarakat Korea Selatan
berpegang teguh pada pendiriannya, hal ini dapat diketahui dengan keseriusan
pemerintah Korea Selatan dalam menyelesaikan masalah negaranya seperti pecandu
internet dan keseriusannya dalam membangun dan meperkenalkan kebudayaan untuk
membuat negaranya lebih maju dan berkembang lewat industri musik dan
perfilmannya. Serta masih memperhatikan kesehatan dengan cara olahraga outdoor
seperti naik gunung maupun berkemah. Dan yang terpenting, Masyarakat Korea
Selatan sangat pekerja keras, disiplin, dan menaati peraturan yang berlaku di
negaranya.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan mengenai
kepribadian bangsa Korea Selatan yakni :
1.
Suatu bangsa harus dapat melindungi
kebudayaan yang dimiliki oleh negaranya karena kebudayaan merupakan identitas
suatu bangsa.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar