A.
Pengertian
perubahan dan pengembangan Organisasi
1.
Perubahan organisasi
Adalah suatu kegiatan yang
dimulai pada satu titik, berlanjut melalui serangkaian tahap, dan mencapai
puncak dalam hasil yang diharapkan oleh mereka yang terlibat berupa perbaikan
dari titik awal. Perubahan memiliki permulaan, pertengahan dan akhir. Dalam
pengertian lain perubahan organisasi merupakan proses penyesuaian desain
organisasi terhadap kondisi lingkungan yang dihadapi. Perubahan dapat bersifat
reaktif dan proaktif
2.
Pengembangan organisasi
Adalah suatu perspektif
tentang perubahan sosial yang direncanakan dan yang dibina. Hal ini menyangkut
inovasi yang menyiratkan perubahan kualitatif dalam norma, pola perilaku dalam
hubungan perorangan dan hubungan kelompok dalam persepsi tujuan maupun metode.
Secara ringkas pengembangan organisasi mencakup juga penyusunan kembali
struktur organisasi, dan berkaitan dengan keseluruhan faktor yang mempengaruhi
tugas dan fungsi seluruh organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
organisasi atau mempengaruhi desain organisasi adalah faktor lingkungan eksternal
dan internal organisasi.
B. Langkah-langkah perubahan organisasi
Dalam bukunya yang
berjudul Leading Change, John P.
Kotter mengemukakan 8 langkah dalam melakukan perubahan, diantaranya :
1.
Incease Urgency
Menumbuhkan ‘sense of urgency’ dimana setiap orang
akan merasa terdorong untuk segera melakukan perubahan yang dilakukan. Hal ini
dapat dilakukan jika ditemukannya alasan / faktor yang benar-benar kuat mengapa
perubahan perlu dilakukan. Untuk itu perlu ditunjukkan fakta/ data yang dapat
dilihat, dirasakan, disentuh agar orang-orang mau dan merasa perlu untuk
berubah.
2. Build The Guiding team
Membantu pembentukan
kelompok yang akan memandu proses perubahan yang mempunyai kapabilitas yang
memadai baik dari sisi anggota kelompok maupun metode pelaksanaannya. Untuk
berubah diperlukan orang-orang yang yakin bahwa perubahan akan mengarah ke arah
yang lebih baik. Karena itu perlu dibentuk kelompok yang tugasnya menunjukkan
antusiasme, komitmen, kepercayaan bahwa dengan perubahan yang akan dilakukan
akan menghasilkan hasil yang lebih baik.
3. Get The Right Vision
Visi yang sudah ada harus
diterjemahkan dalam bentuk strategi yang menantang untuk dilaksanakan. Tanpa
visi yang jelas, tidak akan ada yang mau mengikuti arah perubahan yang diusung,
kalau pun ada, di tengah jalan mereka akan kehilangan arah.
4. Communicating for Buy In
Visi dan strategi yang
disampaikan harus komunikasikan sehingga terjadi kesamaan dan pemahaman yang
baik serta dapat diterima di seluruh jajaran. Visi yang baik harus
terkomunikasi dengan jelas dan terarah. Dan yang penting adalah bentuknya
tulus, sederhana, tidak rumit serta memberikan contoh nyata (role model) akan visi yang sudah
diaplikasikan. Dan dapat pula digunakan teknologi untuk membantu mempercepat
proses komunikasi (situs resmi, internal
email blast, dll).
5. Empower Action
Mengatasi secara efektif
rintangan-rintangan yang timbul yang dapat memantapkan pengalaman dalam
mengelola perubahan sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu
perlu juga dukungan dalam bentuk alat-alat (resources)
yang memadai agar semua orang dapat bertindak untuk mencapai visi.
6. Create Short Term Win
Meraih kemenangan-kemenangan
kecil /jangka pendek. Karena perubahan pada umumnya tidak dapat dicapai dalam
tempo yang singkat maka dibutuhkanlah milestone-milestone kecil untuk memberi
tanda sudah sampai dimana proses perubahan yang dijalankan. Karena itu
dibutuhkanlah perayaan-perayaan kecil (short
term wins) dalam bentuk pemberian penghargaan agar semangat para pengusung roda perubahan
ini dapat terus dijaga agar tidak redup.
7. Don’t Let Up
Jangan berhenti, lanjutkan
terus proses perubahan sebelum visi terwujud. Lakukan terus upaya untuk
meningkatkan sense of urgency
sehingga nyala api perubahan tidak redup di tengah jalan. Selalu tunjukkanlah
bahwa proses perubahan ini masih akan berlanjut sapai tercapainya visi yang
dicanangkan. Tetapi, haruslah dicatat bahwa proses ini jangan sampai membuat
kondisi fisik dan emosi terganggu dan mengorbankan kepentingan pribadi, karena
dalam jangka panjang jika ini terjadi, yang mendapatkan imbasnya adalah proses
perubahan itu sendiri.
8. Make change stick
Pastikanlah agar perubahan
tertanam sebagai budaya perusahaan sehingga perubahan benar-benar mengakar
sampai ke struktur organisasi yang paling bawah.
C.
Perencanaan
strategi Pengembangan organisasi
Perencanaan strategis adalah
suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke
mana suatu organisasi/perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya
dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai
kemungkinan keadaan lingkungan.
Hasil dari proses
perencanaan strategi berupa dokumen yang dinamakanstrategic plan yang berisi
informasi tentang program-program beberapa tahunyang akan datang. Manajer
memerlukan jenis perencanaan khusus yang disebut perencanaan strategis.
Perencanaan strategis ini akan digunakan untuk menentukan misi utama organisasi
dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya.
Ada 2 (dua) alasan yang menunjukkan
pentingnya Perencanaan Strategis :
·
Memberikan kerangka dasar dalam mana semua
bentuk-bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil.
·
Mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencaaan
lainnya.
Dengan adanya perencanaan strategis ini maka
konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam
memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan
sumber-sumber organisasi secara efektif.
Tiap penerapan perlu
merancang variasinya sendiri sesuai kebutuhan,situasi dan kondisi setempat.
Meskipun demikian, secara umum proses perencanaan strategis memuat unsur-unsur:
•
Perumusan visi dan misi,
•
Pengkajian lingkungan eksternal,
•
Pengkajian lingkungan internal,
•
Perumusan isu-isu strategis,
•
Penyusunan strategi pengembangan (yang dapat ditambah
dengan tujuan dan sasaran)
D. Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial adalah
bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas,
kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi
manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai
pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis artitisial. Para
manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas di pasar global yang kompetitif. Implikasi yang dirasakan oleh para
pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi
di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan
manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial
tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup
seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu
berada.
Referensi :
2John P Kotter, Leading Change,
Gramedia Pustaka Utama, 1997
Tidak ada komentar:
Posting Komentar