Distance Learning
Di era globalisasi seperti sekarang
ini teknologi informasi sangatlah diperlukan. Sekarang ini hampir di seluruh
bidang kehidupan sudah menerapkan teknologi informasi. Mulai dari bidang
ekonomi, bisnis, hokum, politik, keamanan, hingga pendidikan. Suatu negara
dapat dikatakan sebagai negara yang maju salah satunya diukur dari pendidikan
masyarakatnya yang baik. Pendidikan yang baik tidak hanya diukur dari kemampuan
guru yang mengajar saja tetapi didukung juga oleh sarana dan prasarana yang
memadai.
Sayangnya, pendidikan di Indonesia
kurang merata bahkan terlihat kesenjangan yang nyata antara pendidikan di kota
dengan di desa. Pendidikan di desa dapat dikatakan sangat memprihatinkan karena
tidak didukung oleh sarana prasaran yang mencukupi. Namun sebaliknya,
pendidikan di kota terlihat sangatlah baik tidak hanya didukung oleh sarana dan
prasaran yang mendukung tetapi didukung oleh teknologi yang cukup canggih.
Bahkan beberapa sekolah di kota sudah menerapkan model pembelajaran berbasis
teknologi seperti: Computer Assisted
Intsruction (CAI), Computer Based Education (CBE), ICT, Computer Based Training
(CBT), Computer Based Instruction (CBI), Distance Learning, Distance Education,
Cybernetic Learning Environment (CLE), Desktop Video Conferencing, Integrated
Learning System (ILS), Learner-Cemterted Classroom (LCC), Teleconferencing, WBT
(Web-Based Training), dan sebagainya. Semua istilah tersebut pada intinya
sama, yakni mengacu kepada sistem pembelajaran yang mengandalkan pemanfaatan
teknologi.
Hal ini tentu sangat mendukung
proses kegiatan belajar mengajar para siswa. Dengan adanya daya saing yang
cukup tinggi di dunia pendidikan dengan negara lain, sudah selayaknya
pemerintah lebih memperhatikan pendidikan khususnya di desa dengan mendukung
sarana dan prasaran kegiatan belajar mengajar. Bgaimanapun dengan teknologi
yang canggih mampu menghasilkan generasi bangsa yang mampu bersaing di dunia
internasional dan mengharumkan nama bangsa.
A. Penerapan Teknologi Informasi di
Dunia Pendidikan
Dalam kesempatan kali
ini, penulis akan membahas mengenai teknologi yang digunakan di dunia
pendidikan, salah satunya Distance
Learning. Pengertian Distance
Learning atau distance education,
yaitu suatu sistem pendidikan dimana terdapat pemisahan antara pengajar dan
siswa baik secara ruang dan/atau waktu. Teknologi baru ini menjadi banyak
digunakan di universitas-universitas dan lembaga di seluruh dunia. Dengan tren
baru-baru ini kemajuan teknologi, pembelajaran jarak jauh menjadi lebih diakui
untuk potensialnya dalam memberikan perhatian individual dan komunikasi dengan
siswa internasional. Kutipan teori pedagogis dari pendidikan jarak jauh adalah
"jarak transaksional".
1. Terdapat
2 Jenis Distance Learning,
diantaranya :
a. Sinkron( Synchronous )
Teknologi Synchronous adalah cara persalinan online
dimana semua peserta adalah "hadir" pada saat yang sama membutuhkan
jadwal yang akan diselenggarakan. Web conferencing adalah contoh teknologi
sinkron.
b. Asinkron( Asyncronous)
Teknologi Asynchronous adalah cara persalinan online
di mana peserta kursus materi akses pada jadwal mereka sendiri. Siswa tidak
perlu bersama-sama pada waktu yang sama. forum papan pesan, e-mail dan video
yang direkam adalah contoh teknologi asynchronous.
2. Jenis
programyang digunakan dalam Distance
Learning yakni :
·
Correspondence
dilakukan melalui surat biasa
·
Internet dilakukan baik sinkron atau
asynchronous
·
Telecourse
/ Penyiaran, di mana konten yang disampaikan melalui radio atau televisi
·
CD-ROM, di mana siswa berinteraksi
dengan konten komputer disimpan pada CD-ROM
·
PocketPC / Mobile Belajar dimana
mahasiswa mengakses isi kursus yang tersimpan pada perangkat mobile atau
melalui server nirkabel
·
Pembelajaran jarak jauh Terpadu,
integrasi hidup, pengajaran dalam kelompok atau interaksi dengan kurikulum
pembelajaran jarak jauh
B.
Kelebihan
Distance Learning :
1. Tidak
memerlukan ruang kelas
Guru dan murid tidak
perlu bertatap muka secara langsung dalam ruang kelas, karena yang digunakan
adalah fasilitas komputer yang dihubungkan dengan internet atau intranet.
2. Mengurangi
biaya operasional pendidikan
Seperti biaya
pembangunan dan pemeliharaan gedung, transportasi, pemondokan, kertas, alat
tulis dan sebagainya.
3. Tidak
terbatas oleh waktu
Pembelajar dapat
menentukan kapan saja waktu untuk belajar, sesuai dengan ketersediaan waktu
masing-masing.
4. Pembelajar
dapat memilih topik atau bahan ajar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
masing-masing.
Hal ini sangat baik
karena dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Seperti diyakini kaum
pendidik, bahwa pembelajar akan sangat efektif manakala sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan peserta didik.
5. keakuratan
dan kekinian materi pembelajaran.
Materi pembelajaran
disimpan dalam komputer, berarti materi itu mudah diperbarui sesuai dengan
perkembangan iptek.
C.
Kekurangan
Distance Learning:
1. Kesulitan
mendapat penjelasan pengajar/fasilitator yang sesegera mungkin apabila si
pembelajar mendapatkan kesulitan.
2. Jaringan
internet yang kurang stabil
3. Paradigma
pendidikan yang menganggap Distance
Learning mudah
D.
Solusi
yang dapat digunakan bagi kekurangan yang dimiliki :
1. Perlu
adanya pembelajaran jarak jauh secara visual
2. Meningkatkan
kualitas jaringan yang stabil oleh para penjedian jasa provider
3. Menerapkan
peraturan dan sistem nilai yang sama dengan sistem non Distance Learning
Referensi :
makasih sangat bermanfaat..
BalasHapus